Jangan Salah, Ini Penjelasan Vaksin Corona Berbayar

Ditinjau oleh: Sheila Arsy Sauqi | 02 January 2021 | Umum | Dibaca: 833 x

Vaksin COVID-19 telah dinanti oleh masyarakat sebagai penanganan bagi pandemi COVID-19. Minggu lalu (6/12) Indonesia kedatangan vaksin corona yang berasal dari Sinovac, China. Dalam gelombang pertama kemarin, pemerintah Indonesia menerima 1,2 juta dosis vaksin yang siap diberikan kepada masyarakat.

Lantas, bagaimana harga vaksin corona Sinovac? dr. Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Pemerintah sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, menegaskan bahwa pemerintah belum menetapkan harga yang pasti untuk vaksin Sinovac. Sedangkan di China, vaksin Sinovac dipasarkan sekitar Rp. 421.000 per dosis. 

Inilah Alasan Mengenai Vaksin Corona Berbayar

Pandemi COVID-19 hingga hari ini belum juga berakhir. Berbagai penanganan telah dilakukan oleh pemerintah. Mulai menegaskan protokol kesehatan, menjalankan PSBB, hingga salah satunya membuat obat-obatan atau vaksin anti virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan corona.

Seperti mendapatkan angin segar, minggu lalu (6/12) Indonesia telah kedatangan 1,2 juta dosis vaksin corona yang berasal dari China, Sinovac. Namun, setelah kedatangannya di tanah air, vaksin Sinovac mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat akibat informasi mengenai harga jual vaksin untuk masyarakat.

Sebelumnya, dr Nadia menjelaskan bahwa terdapat 107 juta kelompok penduduk prioritas yang menjadi target pemerintah untuk mendapatkan vaksin COVID-19. Dari jumlah tersebut, 32 juta orang akan mendapatkan vaksin secara gratis. Mulai dari tenaga kesehatan, pelayan publik, dan kelompok rentan lainnya.

Sedangkan, 75 juta orang harus membayar untuk mendapatkan vaksin COVID-19. dr. Nadia mengatakan pemerintah telah menganggarkan biaya yang tidak sedikit untuk pandemi COVID-19. Selain anggaran vaksinasi, pemerintah juga telah menyiapkan biaya untuk rumah sakit, alat pelindung diri, hingga dana bantuan sosial. 

Menurutnya, jika vaksin corona diberikan gratis secara menyeluruh, maka anggaran COVID-19 akan semakin membesar. Padahal, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih sangat kurang. Itulah alasan mengapa tidak semua vaksin corona di gratiskan. 

Namun, masyarakat sebaiknya jangan khawatir, harga vaksin COVID-19 masih terus dibahas oleh pemerintah hingga saat ini. Meskipun demikian, dr. nadia memastikan masyarakat yang kesulitan secara sosial dan ekonomi akan dibantu dalam proses vaksinasi.

Kenali Lebih Banyak Mengenai Sinovac

Vaksin Sinovac di produksi oleh Sinovac Biotech China Beijing, China. Perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan biofarmasi di China yang bergerak di bidang penelitian, pengembangan, pembuatan, serta komersialisasi vaksin yang dapat melindungi manusia dari penyakit menular. 

Indonesia sendiri telah bekerja sama dengan perusahaan ini pada fase uji klinis tahap 3 vaksin Sinovac. Pada tahap uji klinis 3, Indonesia menyertakan sekitar 1.600 relawan di Kota Bandung, sejak Agustus 2020. Lalu, adakah efek samping dari vaksin Sinovac? 95 persen efek vaksin Sinovac bersifat ringan. Mulai dari demam ringan, kelelahan, hingga sakit kepala.

Demam ringan menjadi efek yang banyak muncul setelah vaksin. Namun, demam umumnya akan berlangsung tidak lebih dari 48 jam setelah disuntikkan. Selain itu, efek samping ini dapat diatasi secara mandiri dengan perawatan yang tepat.

Kamu bisa memenuhi kebutuhan istirahat untuk mengatasi efek samping dari vaksin Sinovac. Selain itu, penuhi kebutuhan cairan dalam tubuh agar kamu terhindar dari kondisi dehidrasi. Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan sehat dengan asupan nutrisi dan gizi yang tepat.